Pendidik Profesional

Menurut Desi Reminsa (2008), Profesionalitas sebenarnya merupakan kebutuhan semua orang dalam menjalani pekerjaannya, tidak terkecuali bagi seorang guru. Sikap ini bahkan menjadi salah satu penentu utama bagi keberhasilan sebuah profesi. Profesi sesederhana apa pun, jika dilakukan dengan jprofesional maka akan memberikan hasil yang baik. Sebaliknya, pekerjaan yang bonafide sekalipun, jika tidak dilakukan secara professional, hanya melahirkan kerugian dan kebangkrutan.

Secara sederhana, dapat dikatan bahwa menjadi sosok professional adalah menjadi sosok yang ahli dalam bidang pekerjaan yang dilakukan. Jika seseorang benar-benar ahli dan mengetahui dengan baik pekerjaannya maka ia akan menjalankan pekerjaan itu dengan penuh dedikasi tinggi dan bertanggung jawab. Konsekuensinya, tentu saja adalah dicapainya hasil yang maksimal dan berkualitas.

Bagi seorang guru, professionalitas jelas merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab, tidak mungking seorang guru mampu melahirkan murid yang berkualitas  jika ia tidak memiliki keahlian dalam mengajar, kurang menguasai dan memahami materi pelajaran yang diajarkan, serta kurang profesioanl dalam menghadapi masalah atau hambatan-hambatan yang berasal dari murid. Dengan demikian, menjadi guru favorit bagi guru professional jelas merupakan satu mimpi yang mustahil diwujudkan.

Kalau kita mau jujur, mungkin masih banyak ditemukan sosok guru yang tidak professional dalam menjalani profesinya sebagai pendidik. Hal itu merupakan konsekuensi logis dari pilihan seseorang untuk memasuki profesi itu. Sebab, tidak sedikit orang yang “terpaksa” melamar untuk menjadi guru karena mereka sudah tidak mendapatkan pekerjaan lain seperti yang mereka inginkan. Akhirnya, dengan modal hanya bisa menyampaikan materi, mereka diterima tanpa seleksi.

Padahal, guru ibaratnya adalah seorang operator kurikulum pendidikan yang memegang peran sangat vital dalam mengentaskan kebodohan dan mengatarkan kesuksesan murid. Dan, tugas seorang operator tentu saja membutuhkan profesionalitas yang tinggi, maka cita-cita pendidikan tidak akan tercapai dengan maksimal.

Karena itu, seorang guru dapat dikatakan professional, dan karenanya memenuhi syarat untuk disebut sebagai guru favorit, apabila ia sudah memiliki kemampuan seperti halnya kemampuan atau keahlian dalam mendidik.

Harap dicatat bahwa mungkin hamper semua orang dipastikan bisa menjadi guru. Tetapi, tidak semua guru itu benar-benar memiliki skill dan keahlian dalam mendidik. Anda akan disebut sebagai seorang guru professional yang memiliki keahlian dalam mendidik apabila mampu memenuhi beberapa Kriteria.

  1. Pertama, memiliki kemampuan intelektual yang memadai, terutama berkaitan dengan materi pelajaran anda ampu.
  2. Kedua, memiliki kemampuan memahami visi dan misi pendidikan. Sehingga, dengannya, anda dapat membuat skala prioritas dan bekerja dengan terarah. Artinya, anda harus memahami bahwa mengajar bukan hanya persoalan rutinitas dan kehadiran di dalam kelas.
  3. Ketiga, memiliki keahlian dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau menguasai metodologi pembelajaran dengan baik.
  4. Kempat, memiliki pemahaman yang baik tentang konsep perkemabangan murid
  5. Kelima, memiliki kemampuan mengorganisasi murid sehingga kegiatan belajar benar-benar efektif
  6. Keenam, memiliki kreativitas dan seni dalam mendidik. Sehingga, kegiatan belajar dapat diikuti oleh murid dengan menyenangkan.

Itulah beberapa criteria seorang guru professional. Tanpa memiliki criteria semacam itu, maka kegiatan belajar mengajar hanya akan bermakna sebagai suatu aktivitas yang tak terukur sehingga sulit diketahui hasilnya dengan baik.

 

Sumber Buku: Salman Rusydie


0 komentar: