Pegertian, Kedudukan dan Fungsi Metode Pembelajaran PAI
Bagian
1
Pengertian,
Kedudukan dan Fungsi
Metode
Pembelajaran PAI
A.
Pengertian
Metode Pembelajaran PAI
Metode atau metoda berasal dari
bahasa Yunani, yaitu metha + hodos. Metha
berarti malalui atau melewati dan hodos
berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan tertentu.[1] Adapun
Pembelajaran berasal dari kata “belajar” dengan awalan “Pem” dan akhiran “an”
yang berarti sebuah proses belajar mengajar (PBM)[2]
ataupun proses mengajar belajar (PMB).[3]
Adapun Pembelajaran dalam
praktiknya pameliar dengan istilah
pengajaran, yang dalam bahasa inggrisnya intruction
atau teaching. Akar kata intruction adalah to insturct, artinya to
direct to do something; to teach to do something; to furnish with inforamtion, yakni
memberi pengarahan agar melakukan sesuatu; mengajar akan melakukan sesuatu;
memberi informasi.[4]
Menurut Yusufhadi Miarso dalam
Martinis Yamin, Pembelajaran adalah adalah suatu usaha pendidik yang disengaja,
bertujuan, dan terkendali agar orang lain atau terjadi perubahan yang relatif
menetap pada diri orang lain (peserta didik).[5]
Maka dari pengertian diatas dapat
dipahami bahwa Metode Pembelajaran PAI adalah sebuah upaya atau cara pendidik
menyajikan, menguraikan, memberi contoh, memberi latihan, dan mengarahkan
kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu dalam materi-materi mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
B.
Kedudukan
Metode dalam Pembelajaran PAI
1.
Metode sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Metode menduduki peranan penting
dalam proses pembelajaran dari komponen-komponen pengajaran lainya. karena
tidak ada satupun kegiatan pengajaran yang tidak menggunakan metode pengajaran.
Sehingga sudah barang tentu pendidik sangat memahami bahwa kedudukan metode
merupakan alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran.
Sudirman dalam Binti Maunah, Motivasi
ekstrinsik adalah motif-matif yang aktif dan berfungsiknya, karena ada
perangsang dari luar. Oleh karenanya metode berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.[6]
Sebagai bentuk sebuah ilustrasi,
ketika seorang pendidik dalam proses pengajarannya hanya memberikan materi
pelajarannya dengan ceramah dari awal sampai berakhir, maka kita akan menemukan
peserta didik yang terlihat bosan, jenuh, ngantuk, dan problem kelas lainnya
yang ditimbulkan. Berbeda hal nya seorang pendidik yang dalalam proses
pengajarannya menggunakan metode-metode yang tepat dan bervariasi, akan
terlihat jelas motivasi belajar peserta didik.
2.
Metode sebagai Strategi Pembelajaran
Dalam proses pengajaran peserta
didik tidaklah memiliki kemampuan daya serap yang sama terhadap materi
pelajaran yang diajarkannya. Ada tiga kategori peserta didik yaitu: ada yang cepat, ada yang sedang dan ada juga
yang lambat.
Kondisi peserta didik tersebut,
menuntut pendidik untuk menggunakan strategi yang tepat dalam proses
pengajarannya, hal tersebut dimaksudkan ialah metode pengajaran.
3.
Metode sebagai Alat untuk Mencapai
Tujuan
Tujuan adalah pedoman yang memberi
arah ke mana kegiatan belajar mengajar akan dibawa oleh pendidik dalam proses
pengajarannya. Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan sama
halnya ke pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi kegiatan yang
seharusnya dilakukan.[7]
Sedangkan metode adalah salah satu
alat untuk menjacapai tujuan, dan atau sebagai pelicin jalan pengajaran menuju
tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar peserta didik memiliki keterampilan
tertentu, maka metode yang digunakan haruslah sesuai dengan tujuan, sehingga
antra metode dan tujuan yang ingin dicapai tidak bertolak belakang, artinya
“metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran.[8]
C.
Fungsi
Metode dan Pembelajaran PAI
Ada beberapa fungsi Metode dalam
pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:
1.
Mempermudah pendidik dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
2.
Terciptanya suasana proses pengajaran
yang tidak menjenuhkan.
3. Terarahnya langkah-langkah pengajaran
atau terstruktu dan sistematisnya proses pengajaran.
D.
Rangkuman
Metode Pembelajaran PAI
adalah sebuah upaya atau cara pendidik menyajikan, menguraikan, memberi contoh,
memberi latihan, dan mengarahkan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan
tertentu dalam materi-materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun
kedudukan metode dalam pembelajaran PAI adalah sebagai berikut: (1) metode sebagai
alat motivasi ekstrinsik, (2) metode sebagai strategi pembelajaran, dan (3)
metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.
NB: Pertanyaan ataupun Tanggapan, silahkan ditulis pada kolom komentar.
[1] Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam: Metode
Penyusunan dan Desain Pembelajaran (Yogyakarta: SUKSES Offset, 2009), hlm. 59
[2] Proses Belajar Mengajar (PBM)
adalah peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam proses pengajaran (student centerd) sehingga posisi
pendidik sebagai fasilitator.
[3] Proses Mengajar Belajar (PMB)
adalah seorang pendidik dituntut untuk menjadi figur sentral (tokoh inti) yang
kuat dan berwibawa namun tetap bersahabat, atau dengan katalain teacher centerd. Lihat Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 20
[4] Ibid., hlm. 33
[5] Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran
(Jakarta: Referensi, 2013), hlm. 15-17
[6] Binti Maunah, Metodologi Pengajaran ..., hlm. 80
[7] Ibid., hlm. 82
[8] Ibid.,
Assalamu'alaikum wr wb bapak napi maksudnya pengertian metode ekstrinsik menurut sudirman dalam binti maunah yg mngatakan unsur ekstrinsik adalah motif matif yg aktif dan berfungsiknya?%
ReplyDeleteMohon penjelasannya bapak��
disaat peserta didik yang dalam proses pembelajar merasa lebih bergairah mengikuti kegiatan pengajaran, yang dalam hal ini oleh pendidik (guru) menggunakan metode yang berbeda-beda.
Deleteartinya metode-metede yang digunakan oleh pendidik (guru) merupakan peransang gairah belajar peserta didik yang dari luar diri peserta didik tersebut.
assalamualaikum, pak tg bertanya, menurut yusuf hadi kenapa beliau mengataka pembelajaran adalah suatu usaha yg di sengaja. tg minta penjelasannya pak?
ReplyDeletekarna dalam proses pengajaran itu, secara prusudural ada sebuah perencanaan yang bisa disebut RPP, kemudian pelaksanaanya yang disebut Proses Belajar mengajarnya, dan evaluasi pengajaran.. dengan ketiga hal inilah maka ada sebuah unsur kesengajaannya dengan memperhatikan tujuan pengajaran tersebut.
Delete