Metode Teams-Games-Tournamens (TGT), Tugas Muhammad Mikdad IV D PAI
Metode Teams-Games-Tournamens (TGT)
Oleh:
Muhammad Mikdad
Semester IV D PAI
A.
Metode Teams-Games-Tournamens (TGT)
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menetapkan siswa dalamkelompok-kelompok belajar yang beranggota
5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau
ras yang berbeda.
Menurut Slavin pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu: tahap penyajian kelas
(class prsentation), belajar dalam kelompok (teams), perminan (Gamas),
pertandingan (Turnamens) danpenghargaan kelompok (team recognition).
Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif
tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
Siswa
ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang bneranggota 5 orang sampai 6
orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda.
Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi siswa
untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai
materi pelajaran. Hal ini menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa
bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.
b.
Games
Tournamens
Dalam
permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya.
Siswayang mewakili kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja
turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan
agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompokyang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap
peserta homogen. Peserta ini di mulai dengan memberitahukan aturan permainan.
Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain.
Kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci
tidak terbaca. Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan
sebagai berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja mementukan dahulu
pembca soal dan pemain pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang
undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada
pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang
diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan
penentang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu
untuk mengerjakan soal selesai, mak pemain akan membacakan hasil pekerjaan yang
akan ditanggapai oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan
membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab
benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain menjawab salah
maka kartu di biarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya
sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah
jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapatberperan sebagai
pembaca soal, pemain dan pemenang. Disini pemain dapat dilakukan berkali-kali
dengan syarat bahwa setiap peserta hrus mempunyai kesempatan yang sama sebagai
pemain, penantang, dan pembaca soal.
c.
Penghargaan
kelompok
Langkah
pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor
kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang dipapat
oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing-masing
anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh, seperti
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel
perhitungan poin permainan untuk Empat pemain
Pemain dengan
|
Poin bila jumlah kartu yang
diperoleh
|
Top scorer
|
40
|
High Midle Scorer
|
30
|
low Midle Scorer
|
20
|
Low Scorer
|
10
|
Tabel
perhitungan poin pemain untuk tiga pemain
Pemain dengan
|
Poin bila jumlah kartu yang
diperoleh
|
Top Scorer
|
60
|
Middle Scorer
|
40
|
Low Scorer
|
20
|
(sumber:
Slavin, 1995:90)
B. Komponen
Utama Dalam TGT
Terdapat
5 komponen utama dalam TGT yaitu:
1.
Penyajian
kelas
Pada
awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan
dngan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin dengan
guru langsuang. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar
memperhtikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu
siswa bekerja lebih baik pada saat game karena skor game akan mementukan skor
kelompok.
2.
Kelompok
(team)
Kelompok
terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari
prestasi akademik, jenis kelamin dan rasa tahu etnik. Fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan lebih baik dan optimal pada
saat game.
3.
Game
Game
terdiri dari pernyataan-pernyataan yang dirancang untuk menguji pengetahuan
yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Siswa memilih
kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.
Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor. Skor ini yang
nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4.
Turnamen.
Biasanya
turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja.
Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa
tertinggi prestasinya dikelompokkan dalam satu meja I, tiga siswa selanjutnya
pada meja II, dan seterusnya.
5.
Team
Recognize (penghargaan kelompok)
Guru
kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat
rata-rata sekor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapatkan julukan
“Super Team” jika rat-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apa bila rata-rata
mencapai 40-45 dan “Good Team” apa bila rata-ratanya 30-40
C. Kelemahan
Dan Kelebihan TGT
Metode
pembelajaran kooperatif Team Games Tournamens ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Menurut suarjana, yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT
antara lain:
1)
.
Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2)
Mengedepankan
penerimaan terhadap perbedaan individu
3)
Dengan
waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4)
Proses
belajar mengajar berlangsung dengan keaktipan dari siswa
5)
Memdidik
siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6)
Motivasi
belajar lebih tinggi
7)
Hasil
belajar lebih baik
8)
Meningkatkan
kebaikaan budi, kepekaan, dan toleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah:
1)
Bagi
Guru
·
Sulitnya
mengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis.
Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang
kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok
·
Waktu
yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai
kelas secara menyeluruh
2)
Bagi
Siswa
Masih adanya siswa
berkemmpuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa
lainnya.Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik
siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar mampu menularkan
pengetahuannya kepada siswa yang lain.
0 komentar: